Wednesday, 14 March 2012
JENEWA– Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO)
meminta Amerika Serikat (AS) agar menghentikan subsidi ilegal kepada
produsen pesawat Boeing guna bersaing dengan produsen Eropa Airbus.
Dalam rangkuman putusan banding WTO juga disebutkan, AS harus menyetop
pemotongan pajak produsen pesawat yang berbasis di Seattle itu. Menurut
WTO, subsidi dan pemangkasan pajak berdampak pada harga jual produk
Boeing menjadi lebih murah sehingga menyebabkan hilangnya potensi
penjualan Airbus. Subsidi tersebut terutama berdampak pada produk
pesawat berkapasitas 100–200 kursi yang biasanya melayani penerbangan
jarak menengah.
Jenis yang dimaksud adalah Airbus A320 dan Boeing 737. Badan Banding WTO
juga menemukan bahwa subsidi untuk sektor riset telah terdistorsi oleh
kompetisi dalam menghasilkan pesawat berbadan besar yang memiliki lebih
dari 200–300 kursi.WTO menegaskan, subsidi tersebut ditujukan untuk
Boeing 787 Dreamliner. WTO menyatakan bahwa AS memberi subsidi ilegal
sebesar USD5 miliar (3,8 miliar euro) untuk manufaktur Boeing. Jumlah
tersebut jauh lebih rendah dari nilai yang diterima Airbus dari Uni
Eropa yang disebut-sebut mencapai USD18 miliar.
Boeing dan Airbus sebelumnya saling memprotes kebijakan subsidi dari
otoritas masing-masing negara. Terakhir, produsen pesawat Airbus
mengadukan AS telah memberi subsidi ilegal sebesar miliaran dolar untuk
Boeing. Dalam keputusan pada 31 Maret 2011, WTO telah menguatkan
pengaduan Uni Eropa namun mereka mengajukan banding. BBC melaporkan,
Komisi Eropa menyambut baik putusan akhir WTO yang menegaskan bahwa
subsidi AS untuk Boeing adalah ilegal.
"Putusan pada Senin (12/3) membenarkan klaim Uni Eropa bahwa Boeing
telah menerima subsidi ilegal dari Pemerintah AS sejak lama sampai saat
ini," ujar Komisioner Uni Eropa Bidang Perdagangan Karel De Gucht
dilansir AFP kemarin. Menanggapi hal itu, Pemerintah AS menyatakan,
keputusan WTO mengonfirmasi bahwa subsidi perdagangan yang tidak adil
telah dilakukan oleh Eropa untuk Airbus sehingga berpengaruh juga pada
keputusan bantuan AS untuk Boeing.
"Keputusan tersebut merupakan kemenangan yang luar biasa bagi produsen
dan pekerja AS serta menunjukkan komitmen Pemerintahan Obama guna
memastikan subsidi bagi warga AS,"ungkap Perwakilan Perdagangan AS Ron
Kirk. Dia menambahkan, saat ini subsidi Eropa untuk Airbus jauh lebih
besar dibandingkan subsidi yang dilakukan AS untuk Boeing.
AS menekankan, pada Mei tahun lalu WTO telah menemukan sebuah kasus
terpisah,Uni Eropa memberikan subsidi pendanaan kepada Airbus sebesar
USD18miliar yangmengakibatkan hilangnya pangsa pasar dari penjualan
Boeing. Komisi Eropa menyatakan, putusan banding WTO menunjukkan bahwa
Boeing menerima subsidi ilegal sebesar USD5–6 miliar pada 1989 dan 2006
serta diperkirakan telah mendapat subsidi kembali sebesar USD3,1 miliar
sejak saat itu.
Sementara,Airbus menyatakan bahwa WTO menemukan efek yang lebih besar
dari dana ilegal. Laporan tersebut menegaskan adanya subsidi ilegal dari
AS untuk Boeing sebesar USD5,3 miliar dan diperkirkan lebih besar lagi.
"Hal itu mengakibatkan kerugian sebesar USD45 miliar terhadap penjualan
Airbus," kata Airbus.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/477324/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
